Info Kangmas – Menjelang laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan China, perhatian banyak pihak tertuju pada perbandingan nilai skuad kedua tim yang menunjukkan perbedaan signifikan. Timnas China, yang dikenal dengan julukan “Tim Naga,” baru-baru ini mendapat suntikan kekuatan melalui naturalisasi pemain asal Brasil, Sergio Antonio Soler De Oliveira Junior, atau lebih akrab disapa Serginho. Proses naturalisasinya rampung pada awal tahun ini, sehingga Serginho baru bisa membela China pada FIFA Matchday bulan Maret lalu saat menghadapi Australia. Meski penampilan debutnya terbatas hanya 45 menit dan berujung kekalahan, banyak yang menilai Serginho masih perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya permainan tim.
Kini, performa Serginho kian membaik dan diyakini akan menjadi senjata andalan China dalam menghadapi Timnas Indonesia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis, 5 Juni 2025 pukul 20.45 WIB, dipandang sebagai laga krusial yang dapat menentukan nasib China dalam perburuan tiket ke Piala Dunia. Kegagalan meraih kemenangan di laga tandang ini diprediksi akan sangat memengaruhi peluang mereka untuk melaju ke putaran final.
Serginho sendiri tengah dalam performa puncak bersama klubnya, Beijing Guoan. Dalam kompetisi Liga China 2025, ia berhasil mencatatkan tiga gol dan dua assist dalam sepuluh penampilan, membuktikan kapasitasnya sebagai pemain kunci. Nilai pasar Serginho, berdasarkan data Transfermarkt, mencapai Rp31,29 miliar, yang turut mengerek nilai total skuad China menjadi sekitar Rp209,88 miliar.
Meski begitu, total valuasi skuad China ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Timnas Indonesia yang kini memiliki nilai pasar total mencapai Rp620,09 miliar—lebih dari dua kali lipat nilai skuad China. Keunggulan besar ini sebagian besar berasal dari banyaknya pemain Indonesia yang berkarier di liga-liga Eropa, membawa pengalaman dan kualitas tinggi ke dalam tim nasional. Misalnya, Mees Hilgers, bek yang bermain untuk FC Twente, menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad Indonesia dengan harga sekitar Rp112,98 miliar. Di posisi kedua adalah kapten tim, Jay Idzes, yang memiliki nilai sekitar Rp86,91 miliar, menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam struktur tim.
Selain itu, Timnas Indonesia juga menambah kekuatan di posisi penjaga gawang dengan kehadiran Emil Audero, kiper yang berkarier di klub Italia, Palermo. Ia diperkirakan akan menjalani debut internasionalnya melawan China, menggantikan Maarten Paes yang harus absen karena akumulasi kartu kuning. Emil Audero memiliki nilai pasar sebesar Rp55,62 miliar, menjadikannya penjaga gawang dengan nilai tertinggi dalam skuad Garuda, tepat di bawah para pemain bintang seperti Mees Hilgers dan Jay Idzes.
Perbedaan nilai pasar ini tidak hanya mencerminkan kualitas individu para pemain, tetapi juga menunjukkan perkembangan pesat sepak bola Indonesia dalam menyiapkan talenta yang mampu bersaing di tingkat internasional. Sementara China berusaha menguatkan skuadnya dengan naturalisasi pemain berbakat seperti Serginho, Indonesia menegaskan posisinya sebagai kekuatan yang diperhitungkan di Asia dengan deretan pemain yang mapan di liga top dunia.
Pertandingan nanti bukan hanya soal persaingan antarnegara, tetapi juga pertarungan antara pengalaman dan potensi baru, di mana Serginho akan menjadi ujung tombak China, sedangkan Indonesia akan mengandalkan kekuatan dan kedalaman skuadnya untuk mempertahankan dominasi nilai dan meraih hasil positif di kandang sendiri. Laga ini diprediksi akan berlangsung sengit dan menjadi sorotan utama para penggemar sepak bola Asia.
Leave a Comment