Info KangMas – Media resmi Iran, Tasnim, melaporkan bahwa negara tersebut telah mengerahkan salah satu rudal andalan mereka, Fattah, dalam serangan terhadap Israel selama empat hari terakhir. Serangan ini dilakukan oleh pasukan elit Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Fattah adalah rudal balistik hipersonik yang kini disebut telah digunakan lebih intensif, dengan klaim bahwa rudal-rudal tersebut menghantam sejumlah target penting di wilayah Israel seperti Tel Aviv, Haifa, dan beberapa kota di wilayah tengah hingga utara, termasuk Bnei Brak.
Media menyatakan bahwa kecepatan rudal hipersonik Fattah memungkinkan untuk menembus sistem pertahanan udara Israel tanpa kesulitan. “Rudal hipersonik ini memiliki kecepatan tinggi dan mampu menghindari sistem antirudal milik rezim Zionis,” bunyi laporan itu pada Rabu (18/6/2025).
Rudal Fattah pertama kali diperkenalkan secara publik oleh IRGC pada 6 Juni 2023. Berdasarkan informasi dari Missile Defense Advocacy Alliance, rudal ini memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer dan kecepatan sekitar Mach 12 (sekitar 14.000 km/jam).
Bagian awal rudal Fattah diyakini memiliki desain yang mirip dengan rudal Khaibar Shekan, dengan diameter sekitar 1 meter. Hulu ledaknya (reentry vehicle/RV) menggunakan motor roket berbahan bakar padat seperti yang digunakan pada sistem dorong satelit Arash-24 dan dilengkapi dengan nosel elektrik yang dapat diarahkan. Terdapat empat sirip kemudi untuk mengendalikan lintasan rudal selama penerbangan dan saat memasuki kembali atmosfer.
Fattah memiliki panjang sekitar 15,3 meter dan mampu membawa hulu ledak dengan bobot antara 350 hingga 450 kilogram.
Menurut Arms Control Association dan Missile Threat, Iran masih memiliki berbagai rudal balistik lain seperti Emad, Ghadr, dan Kheibar Shekan, yang juga dilaporkan turut digunakan dalam serangan terhadap Israel. Media Mehrnews menyebut, berdasarkan sejumlah sumber, bahwa setidaknya tiga jenis rudal tersebut ikut dikerahkan dalam konflik terbaru ini.
Leave a Comment